Rasa-kangen
signature

oleh: Chiaki Asaari

 

RASA KANGEN – APA YANG TERJADI DI DALAM OTAK KITA SAAT ITU?

Rasa kehilangan, kangen atau rindu…Setiap orang pasti pernah mengalaminya
Rasa kangen bisa tampak begitu indah dan romantis, tapi bisa juga tampak menakutkan dan menyedihkan.
Kenapa menakutkan dan menyedihkan?

 

Tau ga, rasa rindu bisa membunuhmu…

Pernahkah kamu melihat seseorang yang menjadi sakit atau hilang kewarasannya akibat kehilangan kekasihnya?

Atau seseorang yang meninggal tidak lama setelah pasangan hidupnya meninggal dunia?
Lalu semua orang berkata bahwa orang itu meninggal karena terlalu rindu dengan pasangannya…

Romantis? Atau mengerikan?
Sebegitu kuat dan besarkah perasaan cinta dan rindu sehingga bisa mempengaruhi hidup seseorang?

Beberapa kali menyaksikan kejadian seperti itu, membuat saya berpikir dan agak takut juga sih..

Saya pun pernah kehilangan orang yang saya sayangi, seorang sahabat.
Suatu kejadian mendadak yang merenggut nyawanya secara tiba-tiba. Terus terang, saya tidak siap kehilangan dia….

Saya sempat berada di tahap denial, menolak untuk menerima kenyataan. Saya tetap mengirim text messages, nge-DM instagram dan FB nya. Saya menunggu dia menjawab pesan-pesan saya…

Sampai akhirnya setelah satu minggu tidak ada pesan balasan, saya baru menerima kenyataan bahwa dia udah meninggal. Rasa sakitnya beratus kali lipat lebih parah daripada saat mendengar kabar bahwa dia meninggal!

Rasa kangen yang menyakitkan…

Saya menangis setiap hari, pagi-siang-sore, selama 1 bulan penuh. Berat badan saya turun drastis karena tidak ada nafsu makan, dan akibatnya saya jadi sering jatuh sakit.

Untungnya saya bisa keluar dari situasi itu. Yang membantu saya untuk kembali menemukan keseimbangan adalah selain teman-teman sebagai support system, juga adalah dengan melakukan meditasi.

Tapi saya tetap tidak bisa menghilangkan pemikiran ini:

Apa yang sebenarnya terjadi terhadap tubuh dan otak manusia saat terserang perasaan rindu?

 

Rasa-rindu

Kehilangan yang sangat menyakitkan

 

Rasa Rindu – Apakah karena Faktor Psikologi?

Merasa kangen apalagi jika kehilangan orang yang disayang emang menyakitkan.
Menemukan dan kehilangan cinta adalah bagian dari kehidupan, tapi kita tidak pernah sepenuhnya bisa menerima hal itu.

Meskipun tau bahwa tidak ada yang bertahan selamanya, kamu menolak untuk menerima kenyataan. Ini semacam pemberontakan psikologis.

Ada kontradiksi antara pikiran dan hati.

Seseorang, hanya satu orang yang hilang, dan dunia terasa kekurangan penduduk.
-Lamartine-

Hal ini terjadi karena kehadiran orang yang dicintai memicu reaksi di area yang mana kita hanya memiliki sedikit kontrol.
Perlu diketahui bahwa dalam cinta dan kesedihan, proses fisiologis terlibat.

Ada perubahan yang bersifat fisik dan melebihi apa yang bisa kita pahami dan kelola. Hal ini disebut “teori proses berlawanan”.

 

Kangen-Rindu

Merasa sendirian

 

Teori proses berlawanan (Opponent Process Theory)

Teori ini dikembangkan oleh Solomon dan Corbit, psikolog berkebangsaan Amerika pada tahun 1974.
Menurut teori ini, otak kita cenderung mencari keseimbangan emosional. Caranya adalah dengan menetralkan emosi.

Ketika emosi yang kuat muncul dan menghilangkan stabilitas, responsnya adalah dengan menghasilkan emosi yang berlawanan. Ini disebut sebagai stimulus “emosional korektif“.

Menurut teori ini, stimulus respons lemah pada awalnya. Namun, akan memperoleh kekuatan sedikit demi sedikit.
Dari prinsip-prinsip ini, kita dapat menjelaskan, apa yang terjadi dalam hal kecanduan atau setelah kehilangan seseorang.

Ketika emosi awal muncul akan terasa sangat kuat.

Biasanya yang muncul hanya rasa ketertarikan, rasa senang dan bahagia, ga ada yang kelihatan kontradiktif.
Semuanya tampak indah.
Hal ini membuat emosi “rasa suka” kita mencapai level maksimal.

Inilah yang terjadi, misalnya, ketika kita pertama kali jatuh cinta… (Ingat istilah “cinta itu buta”?)

Namun akhirnya stimulus yang berlawanan muncul. Seperti merasa kesal, jengkel, dan tidak puas. Ternyata pasangan kita bukanlah orang yang sempurna…
Meskipun pada awalnya tidak dirasakan, secara bertahap perasaan yang berlawanan itu memperoleh kekuatan untuk menetralisir emosi awal.

 

 

Rasa-Cinta

Kesedihan dan kebahagiaan berasal dari otak kita

 

Proses Berlawanan” dan Kehilangan Orang yang Dicintai

Jadi begini…

Otak kita akan merasa terbiasa dengan hal-hal yang kita lakukan. Sensasi ditimbulkan dari kebiasaan tersebut akan membentuk pola yang tertanam di dalam otak, pola yang dikenal oleh otak.

Di dalam studi mengenai otak, tidak adanya / kehilangan orang yang dicintai memiliki efek yang mirip dengan putus obat (withdrawl) dari kecanduan.
Dalam kedua kasus, ada stimulus awal dan “stimulus korektif”.

Mari kita gunakan alkohol sebagai contoh.

Orang yang minum alkohol akan merasakan reaksi euforia. Keesokan harinya, yang terjadi adalah sebaliknya.

Dia akan merasa depresi, tidak nyaman, dan ingin memulihkan stimulus awal dengan minum lebih banyak.

Ketika kita bicara soal kasih sayang dan cinta, stimulus awal adalah kasih sayang itu sendiri. Ada keterikatan, kebutuhan untuk orang lain. Perasaan bahagia ketika melihat mereka. Terutama bagi pasangan, stimulus emosional awal itu sangat kuat.

Pada saat yang sama, stimulus yang berlawanan muncul.

Itulah sebabnya, seiring waktu, akan terjadi netralitas. Dengan kata lain tidak terlalu menggebu-gebu lagi.

Namun, jika ketidakhadiran atau kehilangan pasangan terjadi, akan mengakibatkan dekompensasi. Kestabilan yang selama ini sudah tertanam di otak kita tiba-tiba berubah dan goyah.

Stimulus awal hilang dan hanya stimulus korektif yang tetap dan meningkat dan akan terjadi ketidakseimbangan.

Kamu akan mengalami kesedihan, lekas marah, dan emosi yang meningkat.

Pernahkah kamu mengalami perasaan seperti itu ketika putus dengan pacar? Coba diingat-ingat…

 

cinta-rindu-kangen

Mencapai keseimbangan dalam pikiran

 

Benarkah ini sebenarnya suatu Masalah Kimia?

Semua emosi terjadi secara alami. Ini berarti bahwa untuk setiap emosi, ada proses fisiologis yang melibatkan perubahan kimia di otak. Ketika kita mencintai seseorang, kita tidak hanya melakukannya dengan jiwa.

Semuanya bisa dijelaskan secara ilmiah. Seperti kita tau bahwa di dalam tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya terdapat banyak unsur-unsur kimia dan apa perannya di dalam tubuh kita.

Riset membuktikan bahwa emosi cinta mengubah neurobiologi otak. Disaat memeluk, mencium, melakukan hubungan seks, dan berbagi momen intim dengan pasangan terjadi pelepasan neurotransmitter yang baik.

Dari situ terbentuk ikatan yang menyebabkan rasa senang dan bahagia.

Ketika terikat dengan seseorang, otak kita melepaskan senyawa kimia seperti dopamin, oksitosin, dan serotonin.

Ketiga hal tersebut tidak hanya membuatmu merasa baik dan bahagia saja, tapi juga menjadikan pasangan sebagai “stimulus kesejahteraan”-mu.

“Ketika terpisah dari pasangan, otak kita secara naluriah akan mencari mereka untuk mendapatkan perasaan / sensasi “sejahtera” itu lagi”.

Itulah sebabnya ketidakhadiran atau kehilangan orang yang dicintai bukan hanya kekosongan emosional. Ada banyak oksitosin, dopamin, dan serotonin yang dihasilkan oleh rasa atau sensasi cinta.

Ketika tidak ada serotonin, dopamin dan oksitosin yang dilepaskan, tubuh menderita ketidakseimbangan. Dibutuhkan waktu untuk proses berlawan yang baru untuk terjadi: agar stimulus korektif dapat mengembalikan tubuh ke keseimbangan.

 

sakit-cinta-kangen-rindu

Kenapa sulit untuk melepaskan seseorang yang disayangi?

 

Aku gak mau sakit hanya karena merasa kangen – Gimana caranya ya?

Ketika otak kita menangkap ada satu perubahan yang terjadi, maka ia akan berusaha mencari kembali sensasi yang selama ini sudah tertanam.

Inilah yang terjadi ketika kita merindukan pasangan kita. Semuanya berasal dari otak.

Dan biasanya kadar neurotransmitter kebahagiaan seperti oksitosin dan dopamin kita turun.

Sentuhan fisik, koneksi seksual dan sepenuh hati meningkatkan senyawa kimia (yang berfungsi sebagai hormon) yang dibutuhkan tubuh.

Jika kita tidak mendapatkan dosis hormon “kebahagiaan alami” kita, sebaiknya mencari pengganti.

Tenang,..maksudnya bukan mengganti pasangan koq…😉

Ada banyak cara untuk mencari pengganti.

Misalnya, dengan meningkatkan jumlah sentuhan yang kamu alami sepanjang hari seperti sentuhan diri, dipijat, memeluk teman, keluarga, atau memeluk hewan peliharaan.

Selain itu juga kamu bisa melakukan meditasi, yoga dan teknik pernafasan untuk membantu melepaskan oksitosin dan dopamin dengan cara yang sehat.

Kalau kamu mau belajar meditasi atau pernafasan silahkan daftar disini.

Sebuah studi pada tahun 2013 yang diterbitkan dalam Indian Journal of Psychiatry menemukan bahwa hanya satu sesi yoga dapat membantu meningkatkan kadar hormon oksitosin.

Jika kamu mengalami rasa kehilangan, rindu yang amat sangat, silahkan kamu coba meditasi atau teknik pernafasan.

Meditasi dan teknik pernafasan bisa jadi pilihan yang tepat disaat berlakunya social distancing seperti sekarang ini, karena kalian bisa melakukannya di rumah.

 

misteri-cinta-kangen-rindu

Kontrol emosi dan pikiranmu

 

Apa gunanya mengetahui semua ini?

Semua hal yang terjadi dengan diri kita, tubuh kita, pemikiran kita bisa dijelaskan secara ilmiah.

Memahami bahwa ketiadaan orang yang dicintai memiliki implikasi mendalam pada pikiran dan tubuh kita. Kita juga harus melalui proses re-akomodasi (penyesuaian daya dan upaya) untuk menemukan keseimbangan.

Proses ini bisa memakan waktu cukup lama.

Memahami ini semua akan membuat kamu tetap sadar akan apa yang terjadi di dalam pikiran dan tubuh kita. Sehingga bisa mengambil langkah-langkah sehat demi menjaga keseimbangan hidup kita.

Selama kamu berurusan dengan perasaan dengan cara yang sehat, tidak masalah jika merindukan pasanganmu setelah tidak melihatnya selama lima hari, lima jam atau lima minggu.

Semuanya normal.

Ingat, keadaan mental diri kita juga berpengaruh terhadap imun sistem tubuh kita.

********

Semoga artikel ini bisa membantu siapapun yang sedang mengalami penderitaan karena merasa rindu dengan seseorang…

Seperti yang dikatakan seseorang pada saya: Jangan biarkan emosi mengontrol hidupmu, tapi seharusnya kamu yang mengontrol emosimu”.

Dan kalau kamu mau belajar meditasi atau pernafasan bersama kami silahkan daftar disini (gratis koq).

Seperti biasa, jika ada pertanyaan atau masukan, silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar. Dan jangan lupa terhubung dengan FB dan Instagram saya.

 

Silahkan bergabung sama saya di:

Silakan membaca juga:

MENEMUKAN CINTA DENGAN BANTUAN KARTU TAROT – ternyata bisa

Menemukan cinta dengan bantuan baca kartu Tarot ternyata bisa. Silahkan lihat bagaimana caranya…

KESEPIAN DALAM HUBUNGAN CINTA

Kamu sudah memiliki pasangan. Seharusnya kamu sudah merasa bahagia.Tapi kenyataannya tidak begitu. Malah kamu merasa sangat kesepian. Kenapa begitu ?

CINTA SEBAGAI PELARIAN DIRI

Pada artikel ini saya akan menjelaskan apa tandanya cintamu adalah pelarian diri. Dan bagaimana mengatasi soal ini.

1 Komentar

  1. Adrian

    Terima Kasih Ibu Chiaki atas artikel ini yang sangat menarik. Sya dapat banyak pengetahun dan pengertian baru. Sya harap Ibu bisa terus update kita mengenai soal cinta yg senantiasa misterius.
    Adrian XXX

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Shares
Share This